Humas adalah pendekatan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan PR ditentukan oleh banyak faktor dan lebih dominan ditentukan oleh situasi masyarakat dan kondisi masyarakatnya.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Dari penjelasan diatas dapat diperkirakan bahwa PR dimasa yang akan datang akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa baik PR di Indonesia maupun di dunia berdasarkan pada perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional, membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional, saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
Hal tersebut diperkuat berdasarkan sejarahnya PR mengenai perkembangannya serta teori yang memperkuat hal tersebut serta data-data yang penulis ambil dari, Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar public Relations. Citra Aditia Bakti Efendy, Onong Uchjana 1999. Hubungan Masyarakat Suatu study Komunikologis. Cetakan ke lima: Remaja Rosdakarya. Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Kasagi, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Grafiti moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi : Rosda.
Kegiatan PR
Public relation pada masa-masa sebelumnya, digunakan untuk orasi, diskusi, debat terbuka, kampanye, atau segala sesuatu yang berkaitan dengan propaganda politik. Namun pada perkembangannya, public relation digunakan berbagai perusahaan untuk hubungannya dengan sosial masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi seperti kegiatan promosi, pemasangan iklan, kerja sama dengan pihak lain, dsb. Selain itu, public relation juga berguna untuk mengantisipasi konflik yang terjadi pada perusahaan sebagai media penghubung agar komunikasi antarpihak yang berkonflik berjalan dengan baik. Public Relations (PR) menurut Jefkins (2003) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. PR menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan jelas menyangkal anggapan keliru yang mengatakan bahwa PR merupakan kegiatan yang astrak. Sedangkan British Institite Public Relations mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Pesan PR
Pada zaman sekarang dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat banyak media yang digunakan PR dalam menyampaikan pesanya. Salah satunya yaitu media massa. Perkembangan teknologi media massa memudahkan aktivitas public relation dan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi kinerja dari Publik Relations. Yang dimana kita ketahui berdasarkan buku (Media Now halaman 308) yang menyatakan bahwa sebelum teknologi berkembang PR hanya mengerjakan kegiatannya dengan menggunakan pulpen, pensil dan printing press. Namun seiring berkembangnya jaman, teknologi semakin berkembang pesat sehingga memberi kemudahan bagi PR untuk melaksanakan tugasnya, seperti mulai adanya teknologi televisi, computer, internet. Selain itu, jika dahulu public relation harus dilakukan langsung di hadapan publik, yang mana seorang penyampai pesan berdiri di tengah khalayak ramai, kini hal seperti itu tidak perlu. Melalui media massa, baik cetak (koran, majalah, tabloid, poster, pamflet, dll) maupun siar (televisi, radio, video), kegiatan public relation justru lebih efektif dilakukan. Yang kemudian, seiring perkembangan dari teknologi tersebut, dikembangkan lagi menjadi:
- Video news release
- Webcasting
- Personal computer
- On-Line monitoring
- E-mail revolution
Dengan adanya media online tersebut memudahkan PR dalam menyampaikan berbagai pesannya kepada khalayak.
Minggu, 17 Januari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)