Minggu, 17 Januari 2010

Public Relations Dimasa Mendatang

Humas adalah pendekatan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan PR ditentukan oleh banyak faktor dan lebih dominan ditentukan oleh situasi masyarakat dan kondisi masyarakatnya.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Dari penjelasan diatas dapat diperkirakan bahwa PR dimasa yang akan datang akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa baik PR di Indonesia maupun di dunia berdasarkan pada perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional, membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional, saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
Hal tersebut diperkuat berdasarkan sejarahnya PR mengenai perkembangannya serta teori yang memperkuat hal tersebut serta data-data yang penulis ambil dari, Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar public Relations. Citra Aditia Bakti Efendy, Onong Uchjana 1999. Hubungan Masyarakat Suatu study Komunikologis. Cetakan ke lima: Remaja Rosdakarya. Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Kasagi, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Grafiti moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi : Rosda.

Kegiatan PR
Public relation pada masa-masa sebelumnya, digunakan untuk orasi, diskusi, debat terbuka, kampanye, atau segala sesuatu yang berkaitan dengan propaganda politik. Namun pada perkembangannya, public relation digunakan berbagai perusahaan untuk hubungannya dengan sosial masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi seperti kegiatan promosi, pemasangan iklan, kerja sama dengan pihak lain, dsb. Selain itu, public relation juga berguna untuk mengantisipasi konflik yang terjadi pada perusahaan sebagai media penghubung agar komunikasi antarpihak yang berkonflik berjalan dengan baik. Public Relations (PR) menurut Jefkins (2003) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. PR menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan jelas menyangkal anggapan keliru yang mengatakan bahwa PR merupakan kegiatan yang astrak. Sedangkan British Institite Public Relations mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

Pesan PR
Pada zaman sekarang dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat banyak media yang digunakan PR dalam menyampaikan pesanya. Salah satunya yaitu media massa. Perkembangan teknologi media massa memudahkan aktivitas public relation dan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi kinerja dari Publik Relations. Yang dimana kita ketahui berdasarkan buku (Media Now halaman 308) yang menyatakan bahwa sebelum teknologi berkembang PR hanya mengerjakan kegiatannya dengan menggunakan pulpen, pensil dan printing press. Namun seiring berkembangnya jaman, teknologi semakin berkembang pesat sehingga memberi kemudahan bagi PR untuk melaksanakan tugasnya, seperti mulai adanya teknologi televisi, computer, internet. Selain itu, jika dahulu public relation harus dilakukan langsung di hadapan publik, yang mana seorang penyampai pesan berdiri di tengah khalayak ramai, kini hal seperti itu tidak perlu. Melalui media massa, baik cetak (koran, majalah, tabloid, poster, pamflet, dll) maupun siar (televisi, radio, video), kegiatan public relation justru lebih efektif dilakukan. Yang kemudian, seiring perkembangan dari teknologi tersebut, dikembangkan lagi menjadi:
- Video news release
- Webcasting
- Personal computer
- On-Line monitoring
- E-mail revolution
Dengan adanya media online tersebut memudahkan PR dalam menyampaikan berbagai pesannya kepada khalayak.

Sabtu, 26 Desember 2009

ANALISA PUBLISITAS PR MELALUI IKLAN ONLINE

Bentuk-bentuk Iklan Online

1. Direct Advertising: di mana pemasang iklan dan pemilik media berhubungan langsung dan menandatangani kontrak untuk menampilkan iklan atau inisiatif promosi lainnya.

2. Self-service Advertising: Pendekatan iklan baru di mana materi iklan, penempatan iklan, tampilan serta teks dikerjakan sendiri oleh pemasang iklan melalui metode proses yang dilakukan sendiri di Online. Contoh: Blogads dan Google AdWords.

3. Ad Networks: Sebuah jaringan (network) iklan yang menghubungkan dan memediasi antara pemasang iklan dengan pemilik situs web. Jaringan iklan seperti ini biasanya menargetkan kampanye-kampanye yang tidak mempunyai target audience khusus, tetapi mengincar sebesar mungkin orang yang melihat iklan dengan biaya sekecil mungkin. Contoh: ValueClickMedia dan Tribal Fusion.

4. Contextual Advertising: Iklan yang ditargetkan pada content. Iklan tidak ditampilkan secara random, tetapi telah dipilih oleh sistem secara otomatis sesuai dengan content yang relevan dengan iklan tersebut. Contoh: Google AdSense dan Yahoo Publisher Network.

5. Twitter Advertising: Iklan yang berfungsi sebagai tweet dari pemasang iklan, yaitu iklan berbasis keyword yang pendek, yang didistribusikan kepada user yang membaca content yang sesuai dengan keyword yang dipilih. Contoh: Magpie dan Twittad.

6. In-Text Advertising: Sistem in-text advertising secara otomatis menghubungkan kata-kata tertentu di dalam website dengan content iklan yang berhubungan. Contoh: Kontera dan Vibrant in-Text Ad.

7. Ad Network Optimization: Jasa optimasi iklan ini mengevaluasi dan memilih iklan yang membayar terbanyak untuk ditampilkan dalam halaman web dengan mengevaluasi semua pilihan serta ukuran iklan yang paling baik, dan karakteristik visualnya. Contoh: PubMatic dan YieldBuild.

8. Rep Ad Agencies: agen periklanan yang mewakili blog-blog serta situs web tertentu dan memediasi penjualan mereka untuk kampanye-kampanye besar yang dilakukan brand-brend besar ataupun agensi iklan besar. Contoh: Federated Media dan Tribal Fusion.

9. Social Advertising: Iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman ke teman. Contoh: VideoEgg dan Meebo.

10. Video Advertising: Bentuk iklan yang ditargetkan pada content video. Berbagai format tersedia, termasuk iklan dinamis yang bisa tampil sebelum, setelah, ataupun selama tayangnya content video tertentu. Contoh: Voxant dan AdSense for Video

11. RSS Advertising: Iklan ini ditampilkan di dalam RSS Feed, yang bisa disesuaikan dengan konteks content RSS feed tersebut atau secara manual ditargetkan pada kebutuhan promosi tertentu. Contoh: Pheedo dan Feedvertising.

12. Sponsorship: adalah bentuk bantuan dana atau bisa juga dalam bentuk produk/layanan sebagai ganti promosi terhadap suatu brand. Sponsorship online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan online berbentuk banner.

Yang mana saja yang sudah kami gunakan? Melanjutkan tulisan yang sebelumnya, saya telah berjanji untuk berbagi mengenai sumber-sumber income PortalHR.com selama ini:

1. Iklan banner: Iklan ini masih menjadi sumber income utama di PortalHR.com. Kami memiliki team marketing yang handal yang telah berhasil membuat space iklan di PortalHR.com selalu penuh.

2. Text Link: Produk ini juga disediakan di PortalHR.com tetapi tidak terlalu laku. Iklan yang lebih banyak diminati masih iklan display. Selain itu, berbeda dengan dugaan kami, iklan teks yang pernah dipasang CTR (click through rate)-nya juga tidak terlalu tinggi. PortalHR.com mempunyai sejarah CTR yang cukup tinggi, bisa mencapai 2,57%.

3. Event: PortalHR.com mendapat cukup banyak pemasukan dari komisi pendaftaran event secara online.

sumber income utama PortalHR.com

ANALISA PUBLISITAS PR MELALUI IKLAN ONLINE

PR merupakan satu bagian atau satu departemen yang bertanggung jawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari masyarakat.

Peran PR dalam menciptakan opini dan image kepada consumer melalui publisitas harus selalu mengembangkan fungsinya dan mengikuti arus perkembangan dan perubahan bisnis yang ada.

PR tentunya sangat memerlukan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Salah satu media elektronik yang banyak digunakan oleh PR adalah internet. Untuk dapat memasarkan barang dan jasa suatu perusahaan.

Iklan online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan berbentuk banner. keuntungan lain dari iklan online adalah iklan online dikembangkan dalam waktu relatif lebih sedikit dan dengan capat mudah ditaruh di situs web.

masih sama seperti media-media tradisional, yaitu dari iklan. Bentuk model bisnis online yang paling sederhana diaplikasikan di sini, yaitu memberikan content kepada mayoritas pengunjung, dengan sejumlah kecil (minoritas) lain membayar agar jasanya terlihat oleh mayoritas tersebut.